News

PT. Utomodeck Pasang PLTS Rooftop Podusen Kilang Gula Terbesar di Jawa Barat

PLTS Rooftop Podusen Kilang Gula, Cilegon – Jawa Barat Sumber: Dokumentasi proyek PT. Utomodeck Metal Works

utomodeck.com – PT. Utomodeck berhasil memasanf Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) rooftop dengan kapasitas pembangkitan 35,64 kWp pada salah satu produsen kilang gula terbesar di Jawa Barat. Proyek solarooftop ini dikerjakan pada maret 2018 sebagai bentuk kerjasama industri. Selain untuk menghemat biaya konsumsi listrik, juga sebagaiwujud kontribusi kalangan industri ikut mendukung pelestarian lingkungan hidup.

Solar rooftop dipasang pada atap perusahaan tersebut seluas 576 meter persegi. Terdiri dari 102 unit modul photovoltaic. Pengerjaan proyek solaruv ini mampu diselesaikan hanya dalam waktu dua bulan.

Dengan mempertimbangkan lokasi industri yang bertemperatur tinggi, solar rooftop di perusahaan yang berlokasi di daerah Cilegon, Jawa Barat, itu oleh PT Utomodeck dipasang menggunakan modul Polycrystalline Utomo Solaruv. Modul tipe Polycrystalline merupakan salah satu produk solar panel berkualitas tinggi dengan keunggulan utama mampu bekerja dalam kondisi paparan matahari yang rendah dengan nilai efisiensi maksimum 17, 21 persen terhadap daya radiasi per unit area yang ditangkap oleh sel surya matahari (irradiance).

PLTS Rooftop Podusen Kilang Gula, Cilegon – Jawa Barat Sumber: Dokumentasi proyek PT. Utomodeck Metal Works

PT. Utomodeck mendesain installasi solar rooftop secara on grid. Dengan adanya Sistem on grid yang dipasang pada Solar rooftop di perusahaan tersebut, energi listrik yang dihasilkan solar panel tidak hanya menjadi energy self-sufficient bagi perusahaan. Kelebihan energi listriknya dapat mensuplai pasokan listrik untuk PLN melalui Net Metering. Sebaliknya, saat sistem solar rooftop tidak bisa mem-back up kebutuhan listrik akibat iradiasi matahari yang kurang, maka PLN akan mensuplai daya tambahan untuk perusahaan tersebut.

Utomosoalaruv akan terus mengembangkan penggunaan energi baru terbarukan (EBT) dari tenaga surya yang diaplikasikan sebagai atap bangunan. Upaya untuk mendukung pengadaan energi listrik alternatif pada bangunan industri maupun komersial dilakukan dengan terus menjaga kualitas modul photovoltaic dan ketepatan desain sistem solar rooftop.

Dilansir dari bisnis.com, Ketua Umum Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) dan Deklarator GNSSA Andhika Prastawa mengatakan penggunaan sistem PLTS atap di kalangan dunia usaha berpotensi menurunkan emisi gas buang C02. Kementerian ESDM merilis Data Inventory Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Sektor Energi pada 2016 yang menyatakan emisi CO2 yang dihasilkan sektor industri dan komersial adalah 36 persen.

Sumber: bisnis.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *