Lini Bisnis Utomodeck Group Gandeng PT KIMA, Dorong Mobilitas Bersih di Kawasan Industri Makassar
Makassar – Dalam upaya merangkai masa depan yang berkelanjutan, penting untuk memahami peran infrastruktur kendaraan listrik dalam menciptakan mobilitas yang lebih bersih dan efisien di kawasan industri. Utomo Chargeplus dibawah naungan Charge+ Group, secara aktif terus mendorong pengembangan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di kawasan-kawasan industri, salah satunya Kawasan Industri Makassar (KIMA), melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) saat acara KIMA Gathering di Makassar, (08/05). Penandatanganan MoU dilakukan langsung oleh Anthony Utomo, selaku Managing Director Utomo Chargeplus, dan R.B Alexander Chandra Irawan selaku Direktur Keuangan & Pengembangan Bisnis PT KIMA.

Sesi penandatanganan MoU antara PT Utomo Chargeplus Indonesia dan PT KIMA. Sumber: Utomodeck Group
“Penempatan SPKLU di KIMA dapat mendorong penggunaan kendaraan listrik secara signifikan dan meningkatkan efisiensi operasional dengan memudahkan akses sehingga mendukung pesatnya pertumbuhan mobilitas bersih dan berkelanjuta”, terang Anthony, saat memberi keterangan di tempat terpisah.
Sebelumnya, Utomo Chargeplus telah membangun fasilitas SPKLU berteknologi ultra-fast charging 120 KVA di kawasan industri Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER). Terdekat, Utomo Chargeplus akan segera membangun teknologi super electric mobility hub yang dilengkapi dengan 60 gun charging point di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Kendaraan komersial berbasis listrik dapat berkontribusi besar terhadap upaya dekarbonisasi di sektor industri karena memiliki emisi karbon yang rendah.
Lanjut Anthony, kehadiran SPKLU di kawasan industri tidak hanya memudahkan akses energi bersih, tetapi juga memberi keyakinan bahwa kontribusi ekonomi sektor industri bisa dicapai tanpa memperburuk kenaikan emisi.

SPKLU berteknologi ultra fast-charging di kawasan industri SIER yang lebih dulu dibangun. Sumber: Utomodeck Group
Kawasan industri mempunyai peran besar dalam mewujudkan Net Zero Emission (NZE) sektor industri pada tahun 2050, atau lebih cepat 10 tahun dari target NZE nasional di tahun 2060, salah satunya melalui pengembangan infrastruktur kendaraan listrik.