Utomodecking Digunakan di Gedung Baru Sekretariat ASEAN
utomodeck.com – Gedung yang saat ini sedang dikerjakan pembangunannya itu tampak telah menjulang tinggi. Terletak di Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan. Menempati lahan seluas 11.369 meter persegi. Inilah gedung baru Sekretariat ASEAN.
Pembangunan gedung telah dimulai sejak awal Januari 2018. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir dalam press briefing di Jakarta, Kamis (4/1), seperti dikutip sejumlah media massa, mengatakan bahwa gedung baru Sekretariat ASEAN memiliki dua menara. Masing-masing menara terdiri dari 16 lantai. Dilengkapi dua ruang bawah tanah.
“Pembangunan (gedung baru Sekretariat ASEAN) ini akan menjadi kontribusi Indonesia dan sebagai hadiah 50 tahun ulang tahun ASEAN,” ujar dia, seperti dikutip Kantor Berita Antara.
Gedung dengan total luas 44.000 meter persegi itu ditargetkan selesai pembangunannya akhir 2018 dan bisa digunakan pada Januari 2019.
Salah satu bagian dari gedung baru Sekretariat ASEAN itu menggunakan plat cordeck yang diproduksi PT Utomodeck Metal Works, yakni Utomodecking. Total luasnya mencapai 15.951,16 meter persegi.
Utomodecking mempunyai keunggulan yang memberi nilai positif dalam daya ikat antara Utomodecking dengan plat lantai komposit, yang tidak dimiliki produk metal deck lainnya. Utomodecking juga merupakan plat lantai beton komposit yang terbuat dari plat baja berkekuatan tinggi. Dilapisi galvanis secara sempurna dengan sistem hot‐dipped yang dilapisi dengan zinc tahan karat.
Seluruh bagian datar, baik di atas maupun di lembah profile Utomodecking, terdapat tambahan embossment bergaris, yang memberikan daya lekat lebih terhadap beton dan kontribusi terhadap kekuatan struktur plat lantai komposit yang dapat memberikan nilai ekonomis terhadap pemakaian beton dan dapat diperhitungkan sebagai tulangan positif satu arah.
Keunggulan lain Utomodecking adalah adanya fitur overlap yang aman, sehingga mencegah rembesan semen cor yang dapat merusak keindahan plafon. Pemasangannya dilengkapi berupa End Stopper Utomodecking, yakni asesoris atau pelengkap yang dicipakan untuk mencegah rembesan semen pada saat dilakukan proses pengecoran.
Bentuk gelombang yang indah pada bagian bawah menjadikan Utomodecking bukan saja sebagai plat lantai beton, melainkan juga sebagai plafon. Utomodecking menggunakan teknologi seaming antar overlap lembarannya dan mampu memperkuat sampai 11,5 persen (hasil tes tekan oleh ITS).
Pemasangan Utomodecking tidak memerlukan kayu penyangga, seperti sistem bekesting yang konvensional. Dengan demikian tidak saja hemat dari sisi biaya dan waktu pengerjaan, tapi juga ramah lingkungan. Sejalan dengan semangat Sustainable Development, khususnya pelestarian hutan dengan meniadakan pemanfaatan kayu.
Melalui proses inovasi yang terus menerus dilakukan oleh PT Utomodeck, Utomodecking sudah terdiri dari dua jenis, yakni Utomodecking I dan Utomodecking II. Utomodecking I yang merupakan structural decking, lebar efektif setiap lembaranya 600 milimeter dengan tinggi gelombang 54 milimeter. Adapun Utomodecking II dengan teknik pemasangan Seaming Interlock System. Lebar efektif 1005 milimeter dengan tinggi gelombang 51 milimeter.
Pembangunan gedung baru Sekretariat ASEAN menjadi salah satu topik pembicaraan antara Presiden Joko Widodo dengan Sekretaris Jenderal ASEAN, Dato Lim Jock Hoi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (23/3/2018).
Dato Lim merupakan Sekretaris Jenderal ASEAN menggantikan Le Luong Minh. Sebagai Sekjen ASEAN yang baru, Dato Lim melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Jokowi.
“Pertama, saya ingin mengucapkan selamat kepada Yang Mulia atas posisi baru sebagai Sekjen ASEAN,” ujar Jokowi, seperti dikutip kompas.com.
Selain memberikan ucapan selamat, Presiden Jokowi menjelaskan ihwal gedung baru Sekretariat ASEAN. “Pemerintah Indonesia telah bekerja keras memastikan pembangunan gedung Sekretariat ASEAN yang baru selesai pada awal 2019 dan gedung baru harus dimanfaatkan sepenuhnya untuk pertemuan ASEAN,” kata Jokowi.
Dato Lim mengapresiasi Pemerintah Indonesia atas pembangunan gedung baru Sekretariat ASEAN. Menurut dia, “Kami bersyukur Pemerintah Indonesia menyediakan kami bangunan baru yang lima kali lebih besar dari bangunan saat ini,” ujar Dato Lim, seusai pertemuan. gedung baru Sekretariat ASEAN letaknya tak jauh dari gedung Sekretariat ASEAN yang lama.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menambahkan gedung Sekretariat ASEAN sangat penting bagi hubungan Indonesia dengan negara-negara di Asia Tenggara.
Setelah 50 tahun bersama-sama, ASEAN punya tugas dan tantangan yang berat di masa depan. Oleh sebab itu, tugas serta tantangan berat ini harus didukung infrastruktur yang lengkap pula. “Bukan hanya dari sisi sumber daya manusianya, tapi juga dari sisi infrastruktur gedungnya,” kata Menlu Retno.
Sumber: Antara, kompas.com, data PT Utomodeck.
Leave a Reply