Utomodeck Group Resmikan Pabrik Solar Panel Terapung, Dukung Industrialisasi Rantai Pasok PLTS Dalam Negeri
BATAM – Utomodeck Group, melalui lini bisnisnya PT Utomo Solar Panel Terapung Erpo (Usopater), meresmikan pabrik solar panel terapung di kota industri Batam untuk mendukung industrialisasi rantai pasok PLTS dalam negeri. Seremonial peresmian pabrik dilakukan langsung oleh Anthony Utomo, selaku Managing Director Utomodeck Group, serta dihadiri langsung figur-figur penting dibalik agenda transisi energi nasional, antara lain; Harjono selaku Direktur Utama PT PLN Nusantara Renewable, Djarot Hutabri selaku Direktur Utama PT PLN Nusantara Power Construction, Dimas Kaharudin selaku Direktur Utama PT Pembangkitan Jawa Bali Masdar Solar Energi (PMSE), dan Zulhamdi selaku Sekretaris Perusahaan PT PLN Batam, Profesor Oo Abdul Rasyid selaku Principal Expert Engineer BRIN, dan figur penting lainnya, (14/2).

Foto bersama sesaat pasca seremonial pabrik Usopater di Batam. Ki-ka: Djarot Hutabri (Dirut PT PLN Nusantara Power Construction), Zulhamdi (Sekper PT PLN Batam), Haryo Lukito (VP Pengembangan & Pengendalian EBT PT PLN), Anthony Utomo (Managing Director Utomodeck Group), Harjono (Dirut PT PLN Nusantara Renewable), Dimas Kaharudin (Dirut PT Pembangkitan Jawa Bali Masdar Solar Energi).
Dokumentasi: Utomodeck Group
Rangkaian acara seremonial dibuka dengan factory tour untuk melihat tahapan-tahapan produksi komponen floater dengan material HDPE yang paling pas digunakan untuk pembuatan struktur komponen floater, serta material masterbatch untuk memproteksi dari sinar UV agar warna tidak pudar. Komponen floater yang diproduksi PT Usopater memiliki kandungan TKDN hingga 55%, dan termasuk tertinggi di kelasnya.
“Unsur TKDN di komponen floater yang kami produksi menjadi komitmen kuat dalam upaya penguatan industri rantai pasok PLTS dalam negeri, sehingga kedepan pengembangan energi terbarukan di Indonesia tidak lagi bergantung pada produk impor. Ada misi transfer pengetahuan dan teknologi juga disini sehingga akan meningkatkan kapabilitas industri solar panel dalam negeri”, ujar Anthony Utomo saat memimpin rombongan melihat proses produksi komponen floater.
Lebih jauh, Anthony menjelaskan bahwa pabrik solar panel terapung Usopater berkapasitas 1 Giga Watt Peak (GWp) ini memiliki peran penting dalam penguatan rantai pasok lokal yang lebih terintegrasi, yang pada gilirannya akan meningkatkan efisiensi dan daya tahan industri Energi Baru Terbarukan (EBT) terhadap gejolak eksternal.

Sepaham dengan Anthony, Harjono selaku Dirut PT PLN Nusantara Renewable, sebagai pemilik proyek PLTS Terapung Tembesi berkapasitas 46 MWp di Batam menegaskan bahwa kehadiran produsen komponen floater ber-TKDN akan menjadi lokomotif pertumbuhan industri EBT nasional.
“Ketika industri hulunya tumbuh, demand-nya tinggi, didukung dengan kebijakan yang tepat, kami yakin agenda transisi energi akan menjadi keniscayaan dan Indonesia bisa mewujudkan kemandirian energi”, ujarnya saat menyampaikan kata sambutan.
PLTS Terapung merupakan “senjata” andalan yang bisa digunakan jika mau mengejar target NZE karena diproyeksikan memiliki kapasitas mencapai 89,37 GW di 293 lokasi, terdiri dari potensi pembangunan di bendungan yang dikelola oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) adalah sebanyak 257 lokasi (bendungan) dengan kapasitas mencapai 14,7 GW.
Serta pembangunan di 36 lokasi danau dengan total kapasitas bisa mencapai 74,67 GW. Besarnya potensi PLTS Terapung ini juga didukung oleh adanya perubahan Permen PUPR No. 7 Tahun 2023 tentang Bendungan.

Pada kesempatan sambutan berikutnya, Djarot Hutabri selaku Dirut PT PLN Nusantara Power Construction yang berfokus pada Enginering Procurement and Construction (EPC) atau konstruksi di sektor ketenagalistrikan menyambut baik pengoperasian pabrik solar panel terapung ber-TKDN milik PT Usopater karena akan semakin mendukung proyek-proyek strategis nasional di sektor EBT dengan multiplier effect salah satunya memperluas akses green jobs.
“Industri PLTS domestik memang harus disokong pabrikan-pabrikan komponen ber-TKDN sehingga dampaknya bisa dirasakan semua lapisan masyarakat. Tercapai target NZE, serta juga memperluas lapangan kerja yang diisi putra-putri terbaik bangsa”, ujarnya.
Peresmian pabrik solar panel terapung PT Usopater merupakan simbol yang dibarengi aksi nyata untuk terus mendukung kolaborasi sektor publik dan swasta dalam upaya akselerasi transisi energi di Indonesia. (diah/usopater)