News

Utomodeck Ikut Terlibat dalam Perluasan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar

Terminal Utama Bandara Hasanuddin Sumber: Dokumentasi PT. Utomodeck Metal Works

utomodeck.com – Bandara Sultan Hasanuddin Makassar kini sedang dilakukan perluasan hingga tiga kali lipat.  Dari sekitar 5.000 meter persegi menjadi 150.000 meter persegi. PT Utomodeck Metal Works memproduksi dan melakukan pemasangan atap Metal u960 dan TPO membrane  pada Terminal selatan termasuk fixed bridfe seluas 18.432,93 m2 dan Terminal Utama seluas 30.826 m2 dengan produksi atap metal menggunakan mobile sistem  dan pengadaan plat cordek seluas 5436,68 m2.

Produksi atap Metal Deck dengan Mobile System Sumber: Dokumentasi PT. Utomodeck Metal Works

PT Utomodeck menggunakan salah satu atap unggulannya, yakni jenis profil U-690. Atap U-960 merupakan sistem atap denga baut dengan lebar efektif 960 mm. Dengan kelebaran ini pemasangan atap U-960 lebih cepat. Memiliki karakteristik overlap antar lembaran yang saling mengunci sehingga  tidak menimbulkan celah terjadinya kebocoran. Panjang profil dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan dapat diproduksi tanpa sambungan.

Dalam pemasangan atap metal PT Utomodeck juga melengkapi dengan sistem TPO membrane, susunan pemasangan tersebut melingkupi pemasangan PIR insulation board thk 31.7 mm , insulation plat , dan ultraFly TPO membrane.

Pemasangan atap juga dilengkapi dengan Utomo Membrane atau atap membran. Utomo Membrane terbuat dari bahan lapis membran (ethylene propylene diene terpolymer mixed) yang memiliki ketahanan terhadap cuaca yang ekstrim sekalipun. PT Utomodeck juga memproduksi dan melakukan pemasangan Metaldeck Galvanized 960 tebal 0,70 mm. Total luas pemasangan yang dilakukan PT Utomodeck mencapai lebih kurang 49.258,92 m2 meter persegi.

Pemasangan atap maupun Metaldeck Galvanized menggunakan teknologi Mobile System. Dengan mobile system memungkinkan untuk mengatasi berbagai masalah pemasangan atap secara konvensional yang rumit tahapannya dari pabrik ke distributor hingga ke lokasi proyek. Selain itu, proses produksi yang dilakukan di lokasi pabrik tidak menyisakan limbah karena panjang atap disesuaikan dengan kebutuhan. Juga efisien dari sisi waktu pengerjaan proyek serta biaya konstruksi.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan perluasan Bandara Sultan Hasanuddin ini bertujuan untuk  meningkatkan kapasitas bandara untuk menampung hingga 15 juta penumpang. “Sekarang ini luasnya hanya 50.000 M2 dan sedang dibangun tiga kali lipat seluas 150.000 meter persegi. Dengan ini diharapkan kapasitasnya akan naik menjadi 15 juta penumpang,” kata Budi Karya dilansir dari laman Kemenhub.

Proyek pengembangan Tahap I Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, yang dimulai Pebruari 2019, ini terdiri dari 2 paket pekerjaan, yaitu Paket 1 dengan biaya Rp 2,6 triliun, yang terdiri dari pekerjaan revitalisasi terminal eksisting, perluasan terminal eksisting sisi selatan, gedung parkir, akses jalan utama terminal; dan Paket 2 dengan anggaran Rp 464,2 miliar, yang terdiri dari pekerjaan pembangunan apron selatan dan apron timur beserta infrastruktur penunjang. Kapasitas apron akan bertembah menjadi 37 parking stand dari jumlah saat ini yang hanya 34 parking stand. Pengembangan Tahap I ditargetkan selesai pada April 2021.

Pemasangan atap Bandara Hasanuddin Sumber: Dokumentasi PT. Utomodeck Metal Works

Lack of capacity merupakan masalah utama yang terjadi di hampir seluruh bandara Angkasa Pura I, termasuk di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Kapasitas ideal terminal Bandara Sultan Hasanuddin hanya dapat menampung 7 juta penumpang per tahun. Sementara pada 2018, trafik penumpang bandara ini sudah mencapai 13,5 juta penumpang. Oleh karena itu pengembangan bandara merupakan solusi mutlak yang harus dilakukan seiring dengan upaya perwujudan visi baru perusahaan ‘Menjadi Penghubung Dunia yang Lebih dari sekedar Operator Bandar Udara dengan Keunggulan Layanan yang Menampilkan Keramahtamahan Khas Indonesia,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi dalam keterangannya, Kamis (21/2/2019).

Ke-depannya Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dikembangkan hingga tahap ultimate di mana pengembangan dibagi ke dalam empat tahap. Setelah pengembangan Tahap I, pengembangan Tahap II akan dimulai pada 2024 di mana pada tahap ini kapasitas penumpang akan bertambah menjadi 21 juta penumpang per tahun dan kapasitas parking stand menjadi 47 parking stand.

Pengembangan Tahap III akan dimulai pada 2034 dengan penambahan kapasitas terminal menjadi 30,8 juta penumpang per tahun dengan 64 parking stand. Sementara pengembangan Tahap IV akan dimulai pada 2044 dengan kapasitas ultimate terminal mencapai 40 juta penumpang per tahun dengan 78 parking stand.

Pengembangan bandara-bandara Angkasa Pura I merupakan wujud komitmen perusahaan dalam mendukung pengembangan konektivitas udara dan pengembangan wilayah, khususnya di wilayah tengah dan timur Indonesia yang masih belum dikembangkan secara optimal. Selain itu, pengembangan juga dilakukan untuk meningkatkan layanan dengan mengutamakan standar keselamatan dan keamanan penerbangan.

Sumber: CNN Indonesia, ekonomibisnis.com, dephub.go.id, okezone.com, detik.com

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *