Utomodeck Spesialis Solusi Atap Bandara
utomodeck.com – Tuntutan perkembangan zaman serta fungsi dan kebutuhannya mengharuskan perluasan kapasitas Bandar Udara (Bandara). Bentuk arsitektur gedung terminal, juga atapnya pun, harus memenuhi tuntutan modernisasi, meski tak meninggalkan ciri khas daerah lokasi bandara berada. Itulah tantangan bagi PT Utomodeck Metal Works memproduksi dan memasang atap di sejumlah bandara di Indonesia hingga luar negeri. Dan tantangan itu bisa diatasi. Kreatifitas serta inovasi menjadikan perusahaan perintis atap baja ringan tanpa sambungan di Indonesia ini sebagai spesialis solusi atap bandara.
Pada tahun 2017, PT. Utomodeck Metal Works memasang atap tipe U-672 dan juga Utomo Shingles Seam pada bangunan stasiun Automated People Mover System (APMS) atau Skytrain di Bandara Soekarno Hatta yang memiliki bentuk arsitektur melingkar seperti plana kuda. Bagi PT Utomodeck, mendapat kepercayaan memproduksi dan memasang atap pada stasiun APMS di Bandara Soekarno Hatta merupakan kebanggaan. Fasilitas Automated People Mover System (APMS) tergolong proyek prestisius karena yang pertama di Indonesia. Selain itu, Automated People Mover System (APMS) yang diresmikan beroperasinya pada 17 September 2017 (saat itu dari Terminal 3 ke Terminal 2), terkoneksi dengan fasilitas Kereta Api Bandara.
Di Luar negeri, PT. Utomodeck Metal Works memasang atap tipe U-960 di Bandara Oecusse International Airport Timor Leste seluas 7.840 persegi yang dikerjakan pada tahun 2015. Lebar efektif yang hampir mencapai satu meter membuat proses pemasangannya lebih cepat. Memiliki karakteristik overlap antar lembaran yang saling mengunci sehingga tidak menimbulkan celah. Antara Outer dan Inner dilengkapi insulasi, yakni perangkat pelapis yang berfungsi meminimalisir suhu panas maupun kebisingan, yakni berupa glasswool, roofmesh, aluminium foil. Selain atap, PT. Utomodeck juga memasang Ceiling atau plafon pada bagian luar dengan luas 1.600 meter persegi.
Pada bulan Juli 2019, PT. Utomodeck Metal Works kembali dipercaya untuk berkontribusi dalam pembangunan nasional, pada pembangunan bandara bertaraf internasional, Bandara Syamsuddin Noor yang terletak di Kota Banjarmasin. PT. Utomodeck Metal Works memproduksi atap serta melakukan pemasangan dengan satu jenis atap yaitu, U-650. Atap yang dikerjakan pemasangannya memiliki dengan luas 46.788 per meter persegi. Adapun luas bangunan terminalnya 77.569 meter persegi. Keunikan dari bandara Syamsuddin Noor ini terletak pada arsitektur atapnya yang berbentuk Jukung yang merupakan alat transportasi tradisional Kalimantan Selatan, menambah kemegahan, atap bandara Syamsuddin Noor juga atapnya juga berhiaskan Diamond, kekayaan alam khas Kalimantan Selatan. Sistem pemasangannya cukup rumit.
Tahun 2020 ini tepatnya pada bulan Februari 2020, PT. Utomodeck kembali dipercaya untuk berkontribusi pada perluasan Bandara Juanda. Dengan menggunakan teknologi insulasi atap U1040 Utomodeck menggunakan bahan PU (polyurethane) yang berfungsi sebagai insulasi dan peredam suara. Lapisan polyurethane yang digunakan berkualitas tinggi dan mampu meredam panas dan suara dari luar. Pada tahun 2014, PT Utomodeck juga dipercaya mempercantik atap Terminal 2 Bandara Juanda. Salah satu atap unggulan Utomodeck, U-650, diproduksi di lokasi proyek dan dipasang pada atap tiga bangunan utama Terminal 2.
Kesuksesan PT. Utomodeck Metal Works pada pembangunan nasional terutama bandara, mengantarkan PT. Utomodeck Metal Works untuk menyelesaikan proyek Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar di Terminal Utara dan Terminal Selatan pada tahun 2020 ini. Tidak kalah dengan keunikan dan kemegahan dari Syamsuddin Noor, Bandara Sultan Hasanuddin juga memiliki keunikan pada arsitekturnya yang berbentuk kupu-kupu. Kupu-kupu merupakan lambang salah satu daerah di Sulawesi Selatan, yakni Taman Nasional Bantimurung, Kabupaten, Maros, yang merupakan habitat kupu-kupu dengan jenis spesies kupu-kupu terlengkap di dunia atau Kingdom of Butterfly. PT. Utomodeck Metal Works memproduksi dan melakukan pemasangan atap Metal u960 dan TPO membrane pada Terminal selatan termasuk fixed bridfe seluas 18.432,93 m2 dan Terminal Utama seluas 30.826 m2 dengan produksi atap metal menggunakan mobile sistem dan pengadaan plat cordek seluas 5436,68 m2.
Dari keunikan dan makna dibaliknya PT. Utomodeck Metal Works dapat mewujudkannya dengan atap-atap unggulan. Apapun bentuk arsitekturnya juga arsitektur atapnya yang mengikuti arsitektur keseluruhan bangunan Bandara Sultan Hasanuddin maupun Bandara Syamsuddin Noor, PT. Utomodeck Metal Works mampu memproduksi dan memasangnya, meski dengan faktor kesulitan yang cukup rumit. Selain keunggulan jenis atap, sistem kerja yang menggunakan Mobile System adalah juga kelebihan Utomodeck. Efektif dari sisi teknologi pemasangan. Efisien dari sisi waktu, sehingga menghemat biaya konstruksi.
Tidak hanya memproduksi dan memasang atap. Tapi juga memasang FPS, perangkat peralatan untuk menjamin para pekerja di tempat yang tinggi tidak jatuh. FPS dibutuhkan untuk pekerjaan pemasangan hingga perawatan atap. Ini juga memenuhi regulasi pemerintah tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
Sumber: utomodeck.com
Leave a Reply