News

Utomodeck Terus Berkiprah Dalam Pembangunan Bandara Bertaraf Internasional

Utomodeck berkiprah dalam pembangunan bandara bertaraf internasional

Utomodeck terus berkiprah dalam pembangunan bandara bertaraf internasional. Model skema bangunan bandara internasional Syamsyudin Noor yang sedang dibangun di Banjarmasin.
Sumber : istimewa

 

Utomodeck.com – PT. Utomodeck Metal Works terus berkiprah dalam pembangunan bandar udara (Bandara) bertaraf internasional di sejumlah daerah di Indonesia. Perusahaan perintis atap baja ringan tanpa sambungan ini mendapat kepercayaan berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur, termasuk bandara, yang gencar dilakukan pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Saat ini PT. Utomodeck ikut terlibat dalam pembangunan Bandara Internasional Syamsudin Noor di Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Bandara bertaraf internasional itu merupakan pengembangan Bandara Syamdudfin Noor yang terletak di Kota Banjarmasin. Bandara baru di Banjar Baru dibangun guna meningkatkan kapasitas pelayanannya. Termasuk daya tampung penumpang dari 1,5 juta orang pertahun menjadi 7 juta orang per tahun. Begitu juga jumlah pesawat terbang dari 16 unit menjadi 25 unit.

Pembangunan Bandara Internasional Syamsudin Noor berupa pengembangan terminal baru di kawasan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru. Terminal dengan arsitektur modern itu, untuk tahap I dengan luas 77.569 meter persegi.

PT. Utomodeck memproduksi atap serta melakukan pemasangan serta menggunakan salah satu jenis atap terbaiknya, yakni U-650. Sistem pemasangan atap ini tanpa menggunakan baut atau Boltless System, sehingga tidak melukai atap sama sekali dan mampu mengurangi resiko kebocoran pada overlap. Teknologi seaming pada overlapantar lembarannya yang menjadi keunggulannya sehingga tidak memerlukan baut.

Tinggi gelombang 100 milimeter menjadikan atap U-650 sangat efektif diaplikasikan pada bangunan dengan derajat kemiringan atap kecil, sampai 2 derajat. Atap dengan gelombang yang tinggi dapat mengalirkan genangan air hujan dengan lebih efektif. Atap U-650 dapat diaplikasikan untuk bangunan dengan bentang sangat lebar. Panjang atap ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan dapat diproduksi tanpa sambungan. Jarak gording pada sistem rangka dapat mencapai tiga meter, sehingga menghemat biaya konstruksi.

Atap yang dikerjakan pemasangannya oleh PT Utomodeck di terminal baru Bandara Internasional Syamsudin Noor luas seluruhnya mencapai 46.788 meter persegi. Bentuk atap pada gedung terminal tergolong unik. Mengikuti bentuk gedung terminal yang menyerupai Jukung, yakni alat transportasi air bagi masyarakat setempat. Pada atap terminal juga dihiasi batu-batu permata Diamond, yang merupakan kekayaan alam Kalikantan Selatan. Para pekerja PT Utomodeck harus bekerja secara cermat dan teliti agar bentuk Diamond bisa diwujudkan. Itu belum termasuk atap pada bagian Fixed Bridge dengan total luas 212 meter persegi.

Pemasangan atap dilengkapi pula perangkat insulasi sebagai peredam panas yang terdiri dari Glasswool Density, Aluminium Foil Single Side Double Layer, serta Roofmesh. Selain atap, Utomodeck juga memasang talang dan flashing.

Proyek pengembangan terminal Bandara Internasional Syamsudin Noor juga menggunakan plat cordeck, Superdecking, dengan total luas 90.787 meter persegi. Dalam hal ini PT Utomodeck hanya mensuplainya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *